Mengulas Kejayaan Game God of War: Ragnarok

Mitologi Nordik adalah kepercayaan masyarakat Skandinavia yang mencakup kisah-kisah tentang makhluk supranatural sebelum kedatangan agama Kristen. Kepercayaan ini sangat legendaris dan tersebar luas di negara-negara Eropa Utara atau Skandinavia seperti Norwegia, Swedia, Denmark dan Islandia. Karena popularitasnya, mitologi ini sering diadaptasi ke dalam media hiburan seperti film dan video game, salah satunya adalah game eksklusif dari PlayStation Studios, God of War.

Setelah meraih kesuksesan besar, Santa Monica Studios segera melanjutkan petualangan Kratos dan Atreus. Pada tahun 2022, mereka merilis kelanjutan kisah Kratos dan Atreus dalam mitologi Nordik melalui God of War: Ragnarök.

Mengikuti tradisi PlayStation Studios yang membawa game-game eksklusif berkualitas ke platform lain, God of War: Ragnarok juga hadir di platform PC. Setelah menjadi game eksklusif PlayStation selama 2 tahun, kini para penikmat visual berkualitas tinggi dapat menikmati perjalanan Kratos dan Atreus untuk mencegah Ragnarok di platform Steam. Seperti game-game PlayStation Studios lainnya yang telah hadir di PC, God of War: Ragnarök juga mendukung teknologi eksklusif terbaru di PC, seperti Ultra-wide Support dan DLSS.

Jadi, apakah God of War: Ragnarök mampu melampaui kesempurnaan pendahulunya?

Cerita

God of War: Ragnarök berlatar sekitar tiga tahun setelah peristiwa di game God of War (2018). Saat itu, terjadi musim dingin yang ekstrem dan berlangsung selama tiga tahun berturut-turut, dikenal sebagai Fimbulwinter. Ketika badai salju ini berakhir, itu menandakan dimulainya Ragnarök, yang dalam mitologi Nordik berarti pertempuran antar dewa yang akan mengakhiri dunia.

Kratos dan Atreus mulai menjelajahi sembilan alam untuk mencari cara mencegah terjadinya Ragnarök. Selain itu, Atreus juga ingin mengungkap misteri identitas dirinya yang dikenal sebagai Loki. Namun, perjalanan mereka tidak mudah karena kematian Baldur di seri sebelumnya membawa malapetaka bagi mereka. Banyak dewa yang marah dan menyimpan dendam terhadap Kratos atas kematian Baldur.

Apakah Kratos dan Atreus berhasil mencegah terjadinya Ragnarök?

Gameplay

Sebagai kelanjutan langsung dari God of War (2018), game ini menyediakan ringkasan cerita sebelumnya melalui menu Recap. Namun, Recap ini terlalu singkat dan tidak mencakup semua peristiwa dari game sebelumnya. Untuk memahami cerita secara lengkap, disarankan untuk memainkan prekuelnya terlebih dahulu.

Sebelum memulai permainan, Anda akan diminta memilih salah satu dari lima tingkat kesulitan yang tersedia: Give Me Story, Grace, Balance, No Mercy, hingga yang tersulit Give Me God of War. Kami memilih tingkat kesulitan menengah, Give Me Balance, untuk menikmati cerita sekaligus menghadapi tantangan yang masih masuk akal.

Berikut adalah pembahasan lengkap mengenai aspek gameplay

Hubungan Ayah dan Anak

Cerita dimulai dengan Kratos yang sedang mengasah senjatanya di sebuah gua, sementara Atreus muncul membawa seekor rusa. Mereka kemudian berkelana menaiki kereta yang ditarik oleh dua serigala. Prolog ini berfungsi sebagai tutorial yang menyatu dengan gameplay. Di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh Freya yang masih dendam karena kematian anaknya, Baldur, yang menyebabkan pertarungan antara Kratos dan Freya.

Kratos dan Atreus melanjutkan petualangan mereka untuk mengungkap misteri para dewa dalam mitologi Nordik. Atreus, yang kini remaja, sering membangkang dan mencari jati dirinya, terkadang berpetualang tanpa Kratos. Kratos juga mengalami perubahan, kini lebih sentimental dan memanggil Atreus dengan namanya, bukan lagi “BOY!” seperti dulu.

Hubungan antara ayah dan anak ini semakin intens di God of War: Ragnarök, menguras emosi pemain. Untuk merasakan dinamika ini sepenuhnya, Anda harus memainkan game ini sendiri, karena detail lebih lanjut bisa merusak pengalaman bermain.

Eksplorasi

God of War: Ragnarök mempertahankan konsep Semi Open-world dari pendahulunya, memungkinkan Anda menjelajahi sembilan alam mitologi Nordik. Namun, alam-alam ini tidak langsung terbuka sejak awal; Anda harus menyelesaikan cerita utama terlebih dahulu untuk mengaksesnya sepenuhnya. Eksplorasi melibatkan banyak platforming seperti melompat, berayun, dan memanjat, yang dibuat sederhana dengan hanya menekan tombol X.

Selain platforming, game ini juga dipenuhi dengan puzzle yang memanfaatkan kemampuan Kratos dan Atreus. Anda akan menemukan berbagai teka-teki cerdas yang membutuhkan pemikiran untuk dipecahkan, seperti membekukan air mancur atau memantulkan kapak. Meskipun area yang dapat dijelajahi luas, ada batasan tak kasat mata yang menghalangi pergerakan Kratos dan Atreus, sehingga tidak semua tempat bisa dijelajahi.

Setiap area dalam game ini menawarkan banyak item berguna dan misi sampingan yang menarik. Misi-misi sampingan ini digarap dengan rapi dan penuh makna, menambah lore cerita utama. Setiap Realm memiliki gimmick khusus yang membuat eksplorasi terasa segar, seperti Twilight Stone yang bisa memantulkan lemparan kapak Kratos dan membantu dalam pertarungan. Gimmick ini menambah variasi dan tantangan dalam perjalanan Anda.

Pertarungan

God of War: Ragnarok mempertahankan mekanisme pertarungan dari pendahulunya, dengan Kratos yang langsung dibekali dua senjata utama: Leviathan Axe dan Blade of Chaos. Leviathan Axe adalah kapak berelemen es yang cocok untuk pertarungan satu lawan satu dan bisa dilempar serta dipanggil kembali. Blade of Chaos adalah pedang api dengan rantai yang efektif untuk menghadapi banyak musuh sekaligus, berkat jangkauan serangnya yang luas.

Fitur baru dalam game ini memungkinkan Kratos menambahkan elemen pada senjatanya. Dengan menahan tombol segitiga, kapak bisa dibekukan untuk memberikan efek es, sementara Blade of Chaos bisa diputar untuk menambahkan elemen api. Elemen-elemen ini memberikan dampak signifikan pada musuh yang lemah terhadap elemen tersebut, meningkatkan daya rusak serangan.

Kratos memiliki variasi skill yang lebih banyak, termasuk serangan kombo dan serangan yang dihasilkan dari menahan tombol Light dan Heavy Attack. Kombinasi dengan aksi menghindar juga menambah variasi serangan, membuat pertarungan lebih dinamis. Serangan pamungkas Kratos penuh dengan darah dan unsur gore, dengan animasi yang variatif, sehingga tidak membosankan.

Selain Kratos, pemain juga akan mengendalikan Atreus di beberapa kesempatan. Atreus memiliki satu senjata, busur dan panah, yang bisa digunakan untuk serangan jarak dekat dan jauh. Ia juga memiliki skill dan Runic seperti Kratos, memungkinkan strategi yang mirip. Atreus juga memiliki Rage Meter yang bisa terisi selama pertarungan, memungkinkan dia berubah menjadi serigala ganas saat penuh.

Saat mengendalikan Atreus, ia ditemani oleh karakter lain, bukan Kratos. Ada momen lucu ketika Atreus mencoba meniru Kratos menghancurkan peti harta, tetapi gagal karena kekuatannya belum cukup. Atreus juga bisa kembali ke bentuk manusianya setelah Rage Meter habis, menambah dinamika dalam pertarungan.

Pertarungan Boss

God of War: Ragnarok menjawab kritik fans tentang kurangnya pertarungan boss di prekuelnya dengan menambahkan banyak pertarungan boss yang epik. Baik mini-boss maupun boss utama, semuanya dirancang dengan sangat baik oleh Santa Monica Studio. Beberapa boss muncul secara tak terduga, menambah ketegangan. Jika Anda menemukan banyak sumber daya dan Sindri untuk upgrade, bersiaplah untuk pertarungan boss besar yang menanti.

Pertarungan boss pertama melibatkan beruang raksasa yang siap menerkam Kratos, memberikan ketegangan sejak awal. Boss lainnya tidak bisa disebutkan untuk menjaga kejutan, tetapi hampir semua boss di game ini tampil dengan presentasi yang sangat epik, dari ukuran manusia hingga raksasa.

Visual dan Audio

God of War adalah judul eksklusif utama untuk PlayStation, terkenal dengan kualitas visualnya yang luar biasa. Dunia mitologi Nordik yang dihadirkan terasa megah dan eksotis, dengan setiap realm memiliki ciri khasnya sendiri, membuat pemain terpana saat memasuki area baru.

Menggunakan PC dengan spesifikasi di atas rekomendasi, game ini dapat dimainkan pada pengaturan tertinggi dengan resolusi 4K dan performa lebih dari 120 FPS. Ini sangat berbeda dibandingkan versi PS5 yang hanya mencapai 30 FPS di mode Quality (native 4K) atau 60 FPS di mode Performance dengan dynamic resolution.

God of War: Ragnarök menawarkan presentasi audio yang mengesankan, mendukung fitur Omnidirectional 3D Audio yang memungkinkan pemain menebak arah musuh dari suara. Musik yang digubah oleh Bear McCreary sangat efektif dalam menghidupkan suasana, membuat pertarungan dewa terasa epik.

God of War: Ragnarök mungkin tidak menawarkan inovasi revolusioner, tetapi ekspansi petualangan Kratos dan Atreus terasa sangat besar. Santa Monica Studio berhasil menghadirkan karakter baru, dunia baru, musuh baru, teka-teki baru, dan boss baru yang membuat game ini sangat menarik. Dinamika antara Kratos dan Atreus juga sangat menyentuh, terutama bagi mereka yang memiliki anak laki-laki, karena dapat merasakan emosi Kratos dalam menghadapi anaknya.

Versi PC dari God of War: Ragnarok menawarkan dukungan teknologi eksklusif seperti upscaling NVIDIA DLSS 3, AMD FSR, Nvidia DLAA, DirectStorage support, dan Ultra-wide support. Fitur Haptic Feedback dan Adaptive Triggers pada Dualsense memberikan sensasi bermain yang berbeda, mirip dengan pengalaman di PlayStation 5. PlayStation Studios telah berhasil menyajikan port terbaik untuk game-game first-party mereka ke PC, dan versi PC dari God of War: Ragnarök menawarkan resolusi lebih tinggi, framerate lebih stabil, dan kualitas grafis yang lebih detail, memberikan pengalaman bermain yang lebih hidup dan mendalam.

Related Posts